Ordinary Life: Part 2

Curly

          Seperti layaknya murid dan mahasiswa baru, aku mempersiapkan barang-barang unik untuk orientasi. Roti lima rasa, jus madu, uang koin 100 rupiah keluaran 1991, karet gelang lima warna, dan beberapa barang nggak jelas lainnya sudah aku siapkan. “Haha,,aku siap perang,emangnya aku nggak bisa nyiapin barang-barang aneh kayak gini, nggak usah belagu deh senior.”
          Jam menunjukkan pukul enam, aku harus tiba di kampus pukul tujuh agar tidak ketinggalan bus,,eh,,truk yang akan mengangkut kami menuju bumi perkemahan di daerah Boyolali. “Mom, aku berangkat ya…Assalamuallaikum”. “Iya Andi anakku…hati-hati,” balas ibuku dari dapur.
          Di dalam bus aku membayangkan apa saja yang sudah disiapin para senior buat ngerjain kami. Aku terus menebak-nebak dan tidak terasa bus sudah sampai di depan kampus, akupun turun dengan banyak barang-barang nggak penting di tangan kanan dan kiriku. Tepat di tempat aku turun dari bus aku melihat si gadis nyentrik itu, kali ini rambutnya di kucir lima, tapi tidak hanya dia, semua mahasiswi diwajibkan memodelkan rambutnya seperti itu. Kami sempat bertemu pandang,,,sepersekian detik,,,lalu dia ngacir ke kerumunan cewek-cewek.
          Aku menaikkan barang-barangku ke bak truk. “Butuh bantuan?” tiba-tiba suara yang sedikit berat terdengar di atasku, dia Angga, cowok ganteng berkulit putih dengan tubuh tegap. Ternyata dia sudah ada di bak truk terlebih dahulu. Aku sempat berkenalan dengannya kemarin sebelum pulang, dan berdiskusi tentang barang-barang yang harus kami bawa. “Oke, please,”aku pun menyodorkan tasku.
          Perjalanan pun dimulai, semua mahasiswa-mahasiswi di kumpulkan dalam satu truk, kebetulan jumlah kami sedikit, tidak mencapai 50 orang dan bak truknya cukup luas. Aku duduk bersandar di dinding truk dan mulai menyebarkan pandanganku satu per satu ke teman-teman baruku. Semuanya masih sama seperti kemarin (iya lah), cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Pandanganku sempat berhenti pada gadis putih dengan pipi gempi dan berambut panjang dengan sdikit curly di ujungnya. Hidungnya mungil, matanya sayu, bibirnya pink. Imut bangeeeeeeeeeeetttt!!!!...lalu...Jreng!!seketika wajah my girlfriend nongol di kepalaku...”Tenang cint, aku nggak akan berpaling,” gumamku.
          “Kamu ngomong apa? sama siapa?” tanya Ruka yang duduk di sebelahku sejak tadi.
          “Menurutmu dia gimana?” aku balas tanya sembari menunjukkan tanganku ke gadis imut tadi.
          “Nice, jeli juga mata ente. Namanya Okti, aku udah sempat kenalan, dan dia jomblo lho..”
          “Maksud loh? Aku udah ada orang yang aku sayangin broooo…” meskipun aku berkesan pamer sama Ruka, tapi sebenarnya aku sedikit gelisah karena sejak kemarin my girlfriend tidak menghubungiku sama sekali, pesan ku juga tidak dibalas, tapi mungkin dia sibuk sekali sama sepertiku. Aku harap dia tidak mengalami kesulitan.
          Setelah beberapa jam akhirnya kami tiba dan langsung di perintahkan untuk mendirikan tenda dalam waktu satu jam. PERANG DIMULAIIIII….HAHAHAY

-to be continued-

3 komentar:

  1. Malique mengatakan...
  2. bertemu pandang setelah sepersekian detik,... terus kabur... >>>> brarti keweden mungkin yo ang? hahahahahah... just kidding... Wah makin seru ik....
    sayange kok numpak trek.. coba nek numpak sing rodo bonafit ang... alpart opo sejenisnya... hahahaha, emange meh kegiatan opo? sip sip .. Ga sabar nunggu terusane...

  3. Malique mengatakan...
  4. oh tokoh utama nya namane andi? kaya e aku ngerti kui sopo ik... sek-sek dilut tak bedek e....
    ah mesti cah kui... ho'o tow?

  5. Cuma Angling mengatakan...
  6. ngakakakak....sak jane meh tak gawe si gadis nyentrik ngmong, "mas ada upil!"...tp nggilani, dadi g sido..haaa...
    wah nek numpake alpard ngko dadi sinetron indonesia bgt pak...
    hayooo sopo???dudu kui pak (emang sopo?)...haha.

Posting Komentar

 
Copyright 2011 Cuma Angling