Curcol si "X" Part2

Curcol si "X" bagian 2


       Setelah dia selesai menceritakan history percintaannya hingga bagian dia gagal nembak cewek, si X melanjutkan keluh kesahnya karena dia sama sekali tidak bisa mengendalikan perasaannya. "Aku nggak bisa ngilangin perasaan cintaku sama mantanku bro," suaranya terdengar lirih. Dia melanjutkan ceritanya saat sang mantan mulai dekat lagi dengannya, karena semakin dekat dan seolah ada harapan lagi untuk balikan, dia pun nembak (lagi) sang mantan. Tapi ditolak..... Meskipun begitu kedekatan mereka seperti orang pacaran, jika mereka bertemu teman lama di tempat umum pasti ada komentar 'wah, kalian langgeng ya'.

            Kedekatan mereka yang sebatas teman mesra itu membuat si "X" bersemangat mencari kerja part time. Dia pun akhirnya di terima di sebuah perusahaan. Dia bekerja keras berharap setelah lulus kuliah, pekerjaannya semakin menjanjikan dan bisa menikah dengan sang mantan...kayaknya si "X" nggak main-main dalam hubungan... Tapi sesuatu terjadi lagi, ketika si "X" berencana untuk berhenti bekerja dan berkonsentrasi pada Skripsinya, sang mantan jadian sama orang lain. Si "X" berpikir mungkin dia terlalu memikirkan masa depan hingga lupa dengan masa sekarang, hingga akhirnya ada orang yang lebih memperhatikan sang mantan.
            Si "X" menjadi kendur semangatnya, sudah keluar dari pekerjaan dan skripsi pun tertunda...Tapi entah karena dia memang bodoh atau sudah mabuk cinta, dia tetap mendekati sang mantan, dan seolah dia mempersiapkan dirinya sebagai selingkuhan. Dia sadar itu salah, tapi dia tidak bisa menghentikan perasaannya, apa boleh buat, si "X" tetap TTMan di belakang pacar sang mantan. Setelah beberapa minggu dia semakin sadar akan kesalahannya, sang mantan pun sadar kalau yang mereka lakukan tidak benar. Mereka mulai ambil jarak..jauh...jauh...dan semakin jauh.....Meski begitu, si "X" tetap tidak bisa memindahkan kehadiran sang mantan di hatinya.
             Beberapa minggu setelah mereka memutuskan untuk jaga jarak, si "X" mendapat kabar langsung dari sang mantan kalau sang mantan sudah putus. Dan kalian tahu? Mereka dekat lagi... Si "X"pun mencoba menembak lagi... tapi ditolak lagi.... kenapa si "X" ga kapok-kapok ya?
              Karena sudah beberapa kali ditolak dan tahu kalau sang mantan ingin dekat tapi tidak dalam sebuah jalinan hubungan, maka si "X" menahan perasaannya, dia mulai mengatur perasaannya, dia mulai menanamkan main set, 'kalau aku cinta, sudah cukup dengan perhatian, melihat dan bisa berkomunikasi dengan dia, kalau bisa jadian ya berarti itu bonus'. Sepertinya main set itu berhasil, hubungan mereka nyaman. Tapi semua berakhir saat si bodoh "X" menyatakan perasaannya lagiiiiiiiii....
                 Mereka jadian, tapi hanya beberapa hari, si "X" melakukan kesalahan yang sama yang pernah dilakukan dulu (maap tidak diceritakan, karena si "X" nggak mau). "Aku masih cinta bro. Aku takut kalo perasaanku ini ngganggu dia. Dari gerak-gerik dan tingkahnya aku seolah membaca dua arti. Yang pertama 'maaf aku nggak bisa jadian sama kamu, carilah orang lain' tapi yang kedua artinya seperti 'tolong jangan pergi, aku nggak bisa jadian karena aku nggak mau kamu tersakiti lagi karena aku'. Bingung kan bro? semua nggak ada kejelasan dan jujur aku takut dengan kejelasannya."
             "Kamu pasti mikirin kemungkinan-kemungkinan dari dua arti yang kamu tafsirin itu ya?
             "Iya,,semua punya kemungkinan baik dan buruk."
            "Mulailah berpikir dan jangan terlalu lama karena semuanya tetap bakal terjadi. Kamu tidak akan bisa lari dari peranmu di kehidupan ini."
             "Thanks, bro. Tapi apakah jahat kalau aku mengambil keputusan sepihak?"
           "Entahlah X . semua ada di tanganmu. Tidak ada yang jahat saat seseorang memikirkan yang terbaik dengan melakukan yang terbaik."
            "Ah, udah waktunya aku kerja nih... udah dulu ya bro... akan bakal curhat lagi deh suatu saat nanti..hehe.. Thanks, you are my best friend."
              "Yoi yoi...sama-sama sob. Santai aja. Aku tunggu kelanjutan sinetronmu. hahahahaha..."
            Saat si "X" mulai menjauh dan tidak terlihat, tiba-tiba keluar air dari mataku. "Maaf X.. aku nggak bisa terlalu banyak memberi saran. Kisahmu hampir mirip denganku, dan aku pun sampe sekarang masih bingung. Tapi makasih karena seolah aku sudah berkaca pada diriku sendiri. Semangat X...seiring berjalannya waktu, semoga kita mendapatkan yang terbaik dengan sesuatu yang kamu sebut CINTA itu".



   Yang bisa petik dari curcol si "X" adalah.."Kita tidak punya kuasa mengendalikan perasaan. Karena itulah kita merasakan senang, sedih, berharap, dan sakit. Hanya Tuhan yang bisa membolak-balikkan perasaan kita."

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2011 Cuma Angling