Ordinary Life : Part 12


Be Strong My Friend

Senin sore, tepatnya jam 16:31:45, aku memulai langkah pertamaku ke luar kelas menuju kantin di kampusku, padahal kantin di sana sudah tutup 31 menit 45 detik yang lalu. Jadi kenapa aku kesana? Karena semalam aku mendapatkan SMS dari Ina dan Satria. Aku dan Satria beda kelas dan dia sudah kelar mata kuliah terakhir sejam lalu, jadi sekarang mungkin mereka sudah ada di sana.


Ternyata benar, mereka memang ada sudah berdiri berhadapan di sana. Tepat saat aku tiba, aku melihat Satria yang berdiri membelakangiku dan di hadapannya ada Ina yang sudah bersimbah air mata.

Bruk! Seseorang menabrak pungunggu, ternyata dia Nina, temanku, seorang gadis berukuran mini yang imut. Setauku selama ini dia sering mengerjakan tugas kuliah dengan Satria, tapi sebenernya enggak cuma berdua sih, kadang aku juga ikut.

Karena benturan tadi, akhirnya Ina dan Satria menyadari keberadaan kami. Mereka pun bebarengan menoleh kami dengan wajah serius.
“E-ee..mm..hai..kami nganggu ya?” suaraku keluar sangat pelan.
Seolah sapaanku hanya angin lalu saja, Ina menghampiri Nina yang masih ada di balik punggungku, “SATRIA, SEKARANG KAMU LEBIH SERING PERGI SAMA DIA, KAN? DARIPADA AKU????” bertolak balik sama suaraku tadi, kali ini Suara Ina menggelegar.
“Kamu ngomong apa? Kenapa kamu enggak percaya terus sama aku? Kami cuma ngerjain tugas bareng-bareng kok,” Satria melawan dengan nada volume yang dibuat seolah dia tenang, padahal aku tau dia juga ingin menyentak, kelihatan dari otot segede jari kelingking yang nongol di lehernya.

Karena aku sekarang berdiri diantara Ina dan Satria, akhirnya aku berpindah tempat ke belakang satria. Saat melewati Satria, aku mendengar suara bisikan, “Ndy, maaf ya..” diikuti jari jempol yanda “like” yang dia isyaratkan di belakang punggung agar hanya aku yang bisa melihatnya.
Apa maksudnya ya??
Enggak lama kemudian aku tahu maksudnya. Satria mulai membentak Ina juga, “NA, KAMU JUGA KAN? KAMU SMS AN SAMA ANDY, PASTI MAU MEMATA-MATAI AKU KAN?KAMU ENGGAK PERCAYA SAMA AKU KAN? ITU BARU ANDY..AKU YAKIN MASIH ADA YANG LAIN..IYA, KAN????”
Oooo,,jadi Satria tadi minta ijin buat mengkambing hitamkan aku…berhubung teman ya enggak papa lah.
Setelah hentakan dari Satria, ternyata si Nina juga enggak mau kalah, “EH MBAK! JANGAN ASAL TUDUH YA!! AKU UDAH PUNYA COWOK KALEEEE DAN AKU ENGGAK AKAN REBUT COWO ORANG. LAGIAN SATRIA UDAH GEDHE, KENAPA KAMU JADI KAYAK IBUNYA GITU???”
Hmmm…sepertinya tinggal aku yang belum mencet capslock. Tapi belum sempet aku ngomong, si Ina dengan air mata yang mengucur deras  ngacir pergi meninggalkan kami bertiga.
“Sorry ya bro tadi nyebutin namamu buat membela diri,”  ucap Satria sambil menepuk punggungku, “kamu juga Nina, maaf ya, kamu jadi kena omelannya.”
Aku dan Nina serentak menjawab, “enggak ada maaf buat looooo!!”
“Halah, aku tau maksud kalian.”


Obrolan kami berlanjut di sebuah warung soto di dekat kampus. Satria yang traktir untuk permintaan maafnya.
“Ngomong-ngomong kenapa kamu manggil kita, Sat?” Nina membuka pembicaraan.
“Aku manggil kamu soalnya biar semua clear, tapi malah kamu kena sembur. Dan Andy sebenernya cuma buat kambing hitam sih?hehe..”
“Soto dua mangkok nih berarti,” balasku.
“Ah dasar matre.”
“Royalti bro.”
“Eh ndy, tapi sebenernya enggak cuma mau nyamain kamu sama kambing kok, tadi aku bermaksud biar dia enggak gangguin lagi temen-temenku. Tapi dia tadi udah keburu kabur begitu.”
“Terus kamu enggak merasa bersalah gitu? Kamu tadi enggak ngejar dia?” Nina menimpali.
“Hmmm…juju raja sebenernya aku khawatir. Aku tau dia orang yang nekat, tapi ada kalanya aku harus tegas. Aku juga punya batas kesabaran, dan saat inilah batasnya. Aku udah pingin mengakhiri, lagian aku enggak pingin terlalu nyakitin dia kalau berlama-lama denganku yang udah setengah hati dengannya.”
DEG!
Entah kenapa sesaat jantungku berhenti berdetak mendengar kalimat terakhir si Satria.
“Jadi Andy, Nina. Kalau dia SMS lagi enggak usah di tanggepin enggak papa. Atau kalau mau SMSan pun jangan yang ada sangkut pautnya sama aku, OKE?”
“Sllruuuppp” aku menyedot kuah sotoku sekeras-kerasnya.


Beberapa hari kemudian aku mendengar kabar dari Nina kalau si Satria resmi putus sama Ina, dan Ina pun tidak melakukan lagi hal-hal nekat seperti yang di ceritakan Satria. Usut punya usut ternyata enggak Cuma aku yang di hubungin sama Ina buat memata-matai si Satria. Ada Dini dan Tika juga, bahkan Ina sampai memergoki si Satria di kosan  Dini dan Tika yang kebetulan satu kos. Di sana sebenarnya Ina cuma menemukan Satria dan teman-teman lain sedang mengerjakan tugas, bukan melakukan hal yang aneh-aneh. So, aku mengambil pelajaran dari kisah Satria dan Ina, bahwa perhatian yang berlebihan itu berujung pada protectif yang akhirnya malah enggak baik buat hubungan. Huft,,,aku cuma bisa berdoa supaya hal macam itu enggak terjadi sama aku…amiinn..

Hmmm…Angel…semoga kita terhindar dari masalah….


-to be continued-

3 komentar:

  1. Anonim mengatakan...
  2. gara2 modemku mledak kabeh, kepotong sui bgt ra moco crito mu ang,... dan tak liat, like fb mu akiiiiiiiihhh bgt.. dan ada satu nama juga sing ga asing. wah aq dadi ga iso komen bebas meneh ya... :'(



    -iteMz-

  3. Cuma Angling mengatakan...
  4. satu nama siapa ik pak?aku kok ga ngeh ya?
    sante aja nek komen...paling jg yg baca nih cerita cm kamu pak///haha...

  5. egertonabajian mengatakan...
  6. El Yucateco - Casino and Hotel in San Carlos, CA | MapyRO
    Find El Yucateco restaurants, bars, 포천 출장마사지 and other lodging near 경주 출장마사지 you from $40 to $45. Save up to 60% 대구광역 출장샵 on selected 시흥 출장샵 dates in 전라남도 출장마사지 Hotel deals

Posting Komentar

 
Copyright 2011 Cuma Angling